SEJARAH

Ikatan Keluarga Minang
(I.K.M)
Kota Depok


Pendirian IKM Kota Depok

Depok merupakan daerah yang memiliki penduduk multi etnis. Hampir semua suku bangsa yang ada di Indonesia menjadi warga kota ini. Mulai dari orang Betawi, Sunda, Jawa, Minang, Batak, Maluku, Ambon, hingga Papua. Semuanya dengan mudah ditemukan di Depok.

Orang Minang merupakan salah satu etnis terbesar yang terdapat di Depok. Mereka selama ini banyak bernaung dalam wadah Ikatan Keluarga Minang (IKM) Kota Depok. Diperkirakan, jumlah orang Minang di Depok mencapai sekitar 250.000 orang.

Ikatan Keluarga Minang atau lazim disebut IKM, sudah ada di Depok seiring dengan masuknya penghuni “Perumnas” dari Ibu Kota Jakarta sekitar tahun 1970-an, yang dimulai dari Perumnas Depok I, Depok Utara, Depok II Tengah dan Depok II Timur. Saat itu, Kota Depok masih berstatus sebagai sebuah Kecamatan, bagian dari Pemerintahan Kab. Bogor, Jawa Barat.

Haus akan rasa rindu suasana kampung halaman, maka pada tahun 1978 di setiap wilayah perumahan (Perumnas) mulailah warga minang berhimpun untuk mendirikan Ikatan Keluarga Minang (IKM). Masing-masing IKM menyebut dirinya sebagai IKM Komisariat, sesuai dengan wilayah tempat tinggalnya, seperti IKM Komisariat Depok I, IKM Komisariat Depok Utara, IKM Komisariat Depok II Tengah serta IKM lainya. Hingga saat ini sudah tercatat sebanyak 91 IKM-IKM Lokal yang bernaung di bawah organisasi IKM Kota Depok.

Tujuan didirikannya IKM Kota Depok tidak lain adalah untuk menghimpun dan sebagai sarana komunikasi bagi warga Minang yang ada di Depok, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Minang itu sendiri tanpa menimbulkan gesekan-gesekan dengan masyarakat etnis lainnya.

Hingga tahun 1990an, cukup banyak kegiatan yang dilakukan oleh IKM, baik di komsariat masing-masing maupun melalui gabungan komisariat di tingkat Kota Administratif Depok. Masing-masing IKM tersebut ikut serta memberikan kontribusinya bagi pembangunan dan perkembangan Kota Depok sejak masih berstatus sebuah Kecamatan hingga menjadi Kota Depok, seperti sekarang. Sebagai puncaknya dan merupakan sebuah kebanggaan bagi generasi pertama IKM Kota Depok adalah IKM mengangakat salah satu Walikota Depok sebagai “Mamak” dari orang Minang yang ada di Depok.

Namun, pada dekade 1990-an hingga 2000, kegiatan IKM Depok mulai mengalami penurunan dan sebagian orang mengatakan periode ini sebagai periode “vakum”. Hal ini disebabkan karena banyaknya pengurus yang tidak bisa aktif lagi dengan berbagai alasan antara lain karena pindah tugas, meninggal dunia, atau mengundurkan diri.

Pada tahun 2004, beberapa tokoh generasi muda IKM pada masa lalu menginginkan IKM kembali berkiprah di Kota Depok. Untuk itu, bersama generasi muda IKM masa kini, mereka mulai kembali menginventarisir potensi-potensi yang masih ada dengan membuat sebuah Tim Kerja bernama Tim Revitaliasi Masyarakat Minang Kota Depok atau yang lebih dikenal dengan TREMM Kota Depok. Hasil kerja keras tim ini adalah terlaksananya Musyawarah Besar (Mubes) IKM Kota Depok untuk pertama kalinya pada 9 September 2006. Mubes IKM Kota Depok I ini berhasil menetapkan Bapak H. Sapriyanto Refa, S.H.,M.H sebagai Ketua Umum IKM Kota Depok Periode 2006-2011. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa IKM yang ada saat ini bukanlah IKM yang baru, melainkan lanjutan IKM yang dulu sudah berdiri sejak tahun 1978. Pengelolaannya disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan Kota Depok sekarang ini.

Di penghujung masa periode kepengurusan, tepatnya pada 27 Nopember 2011 kembali diadakan Mubes II (Kedua) IKM Kota Depok untuk memilih Pengurus baru periode 2011-2016. Bapak H. Sapriyanto Refa, S.H.,M.H kembali terpilih untuk memimpin organisasi ini. Selain memilih Ketua Umum, pada Mubes ini juga dilakukan beberapa perubahan AD/ART dan membuat program kerja IKM Kota Depok 5 tahun berikutnya.

Pada 19 November 2016, di akhir masa periode kepemimpinan, kembali dilaksanakan Mubes III (Ketiga) IKM Kota Depok untuk memilih Ketua Umum IKM Kota Depok periode 2016-2021. Saat itu terpilih Bapak H. Imran Ilyas S. Guchita, S.H. sebagai Ketua Umum dan masih mejabat sampai sekarang.

Kegiatan IKM Kota Depok

Kegiatan IKM Kota Depok pada umumnya ditujukan untuk menjalin dan mengeratkan hubungan silaturahim antar anggotanya yang tersebar di setiap kecamatan dan kelurahan yang ada di wilayah Kota Depok. Kegiatan rutin seperti kegiatan Halal Bilahal, rapat-rapat Pengurus, Arisan dua bulanan,Piknik/Gathering yang diikuti oleh perwakilan setiap IKM-IKM Lokal dilakukan untuk menjalin kebersamaan dan persatuan warga Minang yang ada di Depok.

Beberapa kegiatan yang rutin dilakukan sejak Mubes I antara lain:

  1. Halal Bi Halal
    • Silaturahim & Halal Bi Halal di Aula Gedung Hotel Bumi Wiyata pada 25 November 2006 dihadiri sekitar 2.500 orang warga IKM Kota Depok.
    • Silaturahim & Halal Bi Halal tanggal di Aula Gedung Hotel Bumi Wiyata juga pada 15 November 2008 dihadiri sekitar 3.000 orang.
    • Silaturahim & Halal Bi Halal di Gedung Pertemuan Boedi Utomo Hotel Bumi Wiyata, Kota Depok pada 3 Oktober 2010 dihadiri sekitar 1.500 Orang. Jumlah peserta yang hadir menurun karena Depok saat acara berlangsung di guyur hujan dari siang sampai malam.
    • Silaturahim & Halal Bi Halal di Studio Alam TVRI Depok pada 20 September 2015, dihadiri sekitar 1.500 orang.
    • Silaturahim & Halal Bi Halal di Aula FIB Universitas Indonesia pada 19 Agustus 2018, dihadiri sekitar 1.500 orang.
    • Silaturahim & Halal Bi Halal secara Virtual melalui media Zoom Meeting (karena kondisi Pandemi Covid 19) pada 20 Juni 2019, diikuti oleh Pengurus IKM Kota Depok, Pengurus IKM Lokal dan anggota Grup Whatsapp Rumah Gadang IKM Depok yang aktif.
  2. Program pedataan anggota IKM Kota Depok dan pembuatan Kartu Anggota yang telah di mulai dari personal Pengurus IKM Kota Depok.
  3. Pertemuan rutin 2 bulanan antar Pengurus IKM Kota Depok, Pengurus IKM Lokal, Majelis Taklim & Anggota Aktif bertempat di secretariat IKM.
  4. Buka Bersama Puasa Ramadhan setiap tahun yang dihadiri oleh Pengurus IKM Kota Depok, Perwakilan Pengurus IKM Lokal dan Anggota Aktif di Grup Whatsapp Pengurus. Tempat acara diatur secara bergiliran di kediaman anggota pengurus.
  5. Memberikan bantuan/dukungan kepada anggota yang kondisinya perlu bantuan, seperti bantuan/dukungan konsultasi Hukum, melalui lembaga hukum IKM yang bernama LBH Sakato yang bernaung di bawah kepengurusan IKM Kota Depok.
  6. Penggalangan dana sosial untuk kepedulian bencana alam dengan membuka POSKO MINANG PEDULI, seperti saat Musibah Gempa Bumi di Sumbar, Gempa Lombok, kerusuhan rasis di Wamena yang banyak manimpa warga yang berasal dari Sumatera Barat, dan bantuan kepada anggota yang mengalami musibah yang secara ekonomi/kondisi tidak mampu, Program Sunatan Masal untuk anak-anak yang tidak mampu, bantuan kepedulian sosial akibat dampak pandemik Covid 19, dan lain-lain.
  7. Pengajian rutin bulanan, Pengajian rutin 2 bulanan saat Pertemuan rutin pengurus dan Ceramah Adat Minangkabau.
  8. Kegiatan olahraga bersama seperti Futsal, Badminton, Komonitas Sepeda Minang ( KSM).
  9. Kunjungan interaktif Pengurus IKM Kota Depok ke Pasar Lokal di lingkungan Kota Depok dan ke IKM-IKM Lokal yang ada di wilayah Kota Depok.